Rabu, 12 November 2008

GOOD TO GREAT
JIM COLLINS


Baik adalah musuh dari Hebat
Kampus kita tidak pernah menjadi kampus yang hebat karena kita telah puas dengan kondisi sebagai kampus yang baik. Pelayanan yang kita berikan kepada pelanggan kita tidak merupakan pelayanan yang hebat karena kita telah puas memberikan pelayanan yang baik. Hanya sedikit orang yang memperoleh kehidupan yang hebat, karena mereka merasa puas dengan kehidupan yang baik. Sebagian besar perusahaan tidak perhah menjadi besar dan hebat karena sebagian besar tersebut telah puas dengan predikat baik.
Persoalan yang paling mendasar adalah kepuasan terhadap predikat baik, tidak berupaya untuk menjadikan perusahaan yang hebat bahkan mulai terlena terhadap predikat baik tersebut. Kondisi ini justru membahayakan terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga sangat perlu diwaspadai atau digaris bawahi bahwa baik merupakan musuh dari hebat.
Pada dasarnya semua perusahaan dapat ditingkatkan menjadi lebih baik bahkan menjadi hebat. Namun untuk jalan menjadi hebat tersebut terdapat banyak rintangan yang biasanya berasal dari dalam dan kebiasaan lama yang telah berakar dalam perusahaan.

Kepemimpinan Level 5
Salah satu kekuatan terbesar transisi dari perusahaan baik menjadi perusahaan hebat adalah kepemimpinan. Pemimpin perusahaan hebat merupakan pemimpin tingkat 5 dan merupakan level tertinggi dari kemampuan eksekutif namun jarang dibahas dalam jurnal bisnis karena sifatnya yang cenderung tidak mau menonjokan diri namun selalu berbicara sebagai TIM. Adapun ciri kepemimpinan tingkat 5 adalah sebagai berikut :
Merupakan bauran pertentangan antara kerendahan hati pribadi dengan kemauan profesional. Mereka ambisius, tapi bukan untuk pribadi melainkan sepenuhnya untuk perusahaan.
Menyiapkan pengganti untuk lebih sukses pada generasi berikutnya, tidak pernah berfikir siapa yang dapat nama atas kesuksesan perusahaan.
Menunjukkan kesedeharaan dan kekaguman serta tidak menonjolkan diri. Bahkan mengecilkan peran diri dengan selalu mengatakan bahwa keberhasilan adalah kerja TIM.
Bekerja secara fanatik untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk membuat perusahaan menjadi hebat tidak memperdulikan besarnya hambatan dan kesulitan yang dihadapi.
Bila sukses akan mengaitkan faktor diluar dirinya yang membuat sukses, bila gagal/buruk mereka akan instrospeksi bahkan menyalahkan diri dan memikul tanggung jawab sepenuhnya.
Mengaitkan sebagian besar sukses mereka karena keberuntungan dan tidak menonjolkan diri sebagai kehebatan pribadi.
Sebagian besar pemimpin tingkat 5 berasal dari dalam perusahaan, kecenderungan yang paling merusak adalah memilih pemimpin yang mempesona, selebriti dengan menarik dari perusahaan lain.

Pertama Siapa Kemudian Apa
Eksekutif yang memicu trasformasi dari perusahaan baik menjadi perusahaan sehat memulainya adalah dari mencari orang yang tepat untuk masuk dalam jajaran perusahaan baru kemudian membuat visi perusahaan bersama orang-orang yang tepat tersebut.
Pemimpin perusahaan baik menjadi perusahaan hebat memahami tiga kebenaran sederhana :
Apabila melangkah dari pemilihan orang yang tepat baru visi yang tepat maka akan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan.
Apabila telah memilih orang yang tepat sebagaian besar pekerjaan untuk memberi motivasi dan mengelola orang sudah selesai.
Apabila memilih orang yang salah, walaupun visinya hebat maka perusahaan tidak akan menjadi hebat.
Pemimpin perusahaan baik menjadi perusahaan hebat mempunyai sikap yang tegas namun bukan kejam dalam keputusan yang menyangkut manusia. Tidak mengandalkan PHK dan restrukturisaasi sebagai strategi utama dalam memperbaiki kinerja.
Tiga hal sikap tegas menyangkut manusia yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan baik menjadi hebat :
1. Apabila ragu-ragu jangan diterima.
2. Apabila mengetahui harus melakukan perubahan segera bertindak.
3. Tempatkan orang terbaik ditempat peluang terbesar, bukan ditempat yang bermasalah terbesar.
Tim manajemen akan selalu berdebat mati-matian untuk mencari jawaban terbaik dari suatu langkah yang akan diambil perusahaan, setelah diambil keputusan mereka akan mendukung keputusan tersebut tanpa mempersoalkan pemikiran yang tidak menjadi keputusan.

Hadapi Fakta Brutal
Seringkali untuk menjadikan perusahaan baik menjadi hebat terdapat benturan-benturan atau tantangan baik dari luar ataupun dari dalam. Bahkan tidak sedikit benturan tersebut bersifat ekstrim dan mempengaruhi melalui tawaran finansial yang menggiurkan atau mungkin ancaman.
Keteguhan hati untuk membawa perusahaan baik menjadi hebat dengan keyakinan bahwa keputusan yang diambil adalah jujur dan benar adalah kunci perusahaan sudah sesuai dengan jalurnya. Tugas utama dalam membawa perusahaan baik menjadi hebat adalah menciptakan budaya untuk mendengar dan agar kebenaran didengar.
Budaya agar kebenaran didengar ini diciptakan dengan empat kebiasaan yang sangat mendasar :
Pimpin dengan pertanyaan, bukan jawaban.
Libatkan diri dalam dialog dan debat, bukan paksaan.
Lakukan pembedahan tanpa menyalahkan.
membangun mekanisme yang mengubah informasi menjadi informasi yang tidak dapat diabaikan.

Konsep Landak
Konsep landak ini bersumber dari buku cerita karangan Isaiah Berlin dengan judul ”The Hedgehog and the Fox” membandingkan seekor Rubah yang mengetahui banyak hal, cerdik, licik, mampu menyusun strategi yang kompleks namun tidak dapat mengalahkan seekor landak yang tidak rapi bahkan cenderung kotor, berjalan sempoyongan, kegiatannya sangat sederhana yaitu mencari makan dan menjaga tempat tinggalnya.
Landak tidak bisa dikalahkan rubah karena mempunyai prinsip yang kuat untuk mempertahankan diri dengan kesederhanaanya yaitu cukup memekarkan seluruh duri yang melindungi tubuhnya maka rubah tidak bisa menjamahnya. Pertahanannya cukup sederhana namun bisa menjaga kelangsungan hidupnya.
Rubah mengejar banyak hal dengan segala kerumitannya dan tidak ada yang bisa dikuasai dengan sempurna, landak menyederhanakan kerumitan menjadi ide untuk mengorganisasikan, prinsip dasar atau konsep tunggal untuk memecahkan persoalan. Landak tidak bodoh namun mempunyai pemahaman tajam terhadap masalah yang dihadapi dan melihat apa yang penting serta mengabaikan sisanya.
Kesederhaan saja tidak bisa digunakan namun harus digabung dengan perpaduan antara tiga hal yang mendasar dan disebut sebagai ”The THREE CIRCLES” sebagai berikut :
Dibidang apa kita dapat menjadi paling baik.
Apa yang menggerakkan mesin ekonomi kita.
Apa yang sangat kita minati.
Apabila kegiatan yang kita pilih telah memenuhi dari ketiga kriteria tersebut maka perusahaan akan berkembang dan bisa menjadi perusahaan hebat.
Kenyataan yang terjadi bahwa tidak ada bukti bahwa perusahaan baik menjadi perusahaan hebat meluangkan lebih banyak waktu untuk menyusun rencana strategi perusahaan.

Budaya Disiplin
Perusahaan akan mendapatkan hasil yang hebat secara berkelanjutan dalam jangka panjang apabila orang dalam perusahaan tersebut mempunyai budaya disiplin dan melakukan tindakan disiplin ini secara fanatik dan konsisten. Budaya disiplin bukan tirani yang dibuat oleh pemimpin perusahaan tapi merupakan nilai yang tumbuh dari semua orang yang terlibat setelah memahami konsep dan tujuan perusahaan.
Biasanya muncul budaya birokrasi yang jutru seolah-olah menghambat kreatifitas, budaya birokrasi muncul karena ada sebagian orang yang tidak disiplin dalam melaksanakan tugasnya. Budaya birokrasi tidak diperlukan apabila semua orang telah disiplin menjalankan tugas dan fungsinya.
Budaya disiplin selain memerlukan orang yang mengikuti sistem dengan konsisten juga juga harus memberikan memberikan kebebasan yang bertanggungjawab kepada orang namun tetap dalam koridor sistem kerja yang telah disepakati. Budaya disiplin dimulai dari mendapatkan orang-orang yang disiplin dengan pikiran mereka yang disiplin kemudian tindakan mereka yang disiplin.
Apabila dilihat oleh orang luar perusahaan baik menjadi perusahaan hebat terlihat seperti perusahaan yang amat membosankan, namun ternyata merupakan orang-orang yang sangat bergembira dengan melakukan kesungguhan kerja, rajin dan sangat intens terhadap pekerjaannya.
Disiplin disini termasuk dalam penentuan dana harus sesuai dengan arah perusahaan yang telah disepakati. Pemimpin akan memutuskan aktivitas mana yang akan secara penuh didukung dengan dana dan aktivitas mana yang tidak akan didanai sama sekali. Istilah peluang hanya akan muncul sekali seumur hidup tidak berlaku lagi, peluang akan selalu muncul apabila kita selalu disiplin dan konsisten melaksanakan konsep landak. Tidak perlu mengambil peluang diluar lingkaran yang telah ditetapkan dalam tiga lingkaran.
Teknologi Pemercepat
Teknologi bukan merupakan pencipta perusahaan baik menjadi perusahaan hebat namun hanya momentum untuk mempercepat. Kehebatan teknologi yang dipakai oleh perusahaan belum bisa menggambarkan kehebatan finansial yang didapatkan. Perusahaan baik menjadi perusahaan hebat menjadi pelopor pemanfaatan teknologi namun dipilih secara hati-hati.
Pemilihan teknologi selalu mempertimbangkan kecocokan dengan konsep landak. Apabila secara langsung cocok dan bik diterapkan maka akan dilakukan, namun apabila ternyata tidak sesuai maka lebih baik menggunakan sistem yang ada namun tetap melaksanakan dengan disiplin yang tinggi.
Teknologi juga bukan merupakan penghambat perusahaan baik menjdi perusahaan hebat, namun pendekatan yang paling efektif terhadap perubahan teknologi yang sangat cepat dan radikal akhir-akhir ini adalah dengan cara belajar mulai merangkak, berjalan dan terakhir berlari.

Kesimpulan
Perubahan perusahaan baik menjadi hebat apabila dilihat dari luar seperti sangat dramatis, revolosioner namun bagi orang-orang didalam sangat tidak terasa dan berjalan apa adanya.
Perubahan perusahaan baik menjadi perusahaan hebat tidak pernah hanya sekali jalan, tidak ada program yang hebat, tidak ada tindakan yang menentukan, tidak ada satu keberuntungan dan tidak ada moment ajaib.
Perubahan berkelanjutan seperti mendorong roda pengatur raksasa yang sangat berat sehingga diperlukan banyak usaha untuk membuat roda itu bergerak, apabila didorong dalam arah yang konsisten dan jangka yang panjang akan didapat momentum dan terobosan mencapai kehebatan perusahaan.
Pemimpin perusahaan baik menjadi perusahaan hebat tidak banyak melakukan penciptaan keselaransan atau melakukan motivasi orang-orang ataupun mengelola perubahan. Dengan modal orang yang sudah sama, kondisi yang tepat masalah komitmen, penyelarasan, motivasi dan perubahan sebagian besar telah selesai dengan sendirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar